Jumat, 05 Juli 2013

SNMPTN 2013 “A Contradictory way for entering college”

System changes in education would cause new problem in education environment especially for the students. Some people are might be confused about the implementation of SNMPTN 2013. Now, SNMPTN had been revised in almost every year in order to evaluate the system to be better. In 2013, the written selection test which had been running from the very first SNMPTN has been deleted by the government. There is no more written test, it replaced by the selection test of students’ achievement record. This action triggers many responses from public. Mostly, it happens in social media such as; Online newspaper, Facebook, Blog and so on. There are a lot of arguments and criticisms about this issue.
The first issue comes from Universitas Brawijaya (UB) which has a mission to get students and distribute the alumni students flattening at various areas in Indonesia. Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto, MS the Vice Rector I of Academic Affairs at UB said that "If the assessment only based on grades, we were worried that only Javanese students will be admitted (Suharto, 2013 at Prasetya Online)." Besides that, the selection test can only be taken by students who have good achievement for three years. It pushes away the students who get good achievement in the mid or late semester. It forces them to enroll through SBMPTN and independent path. As we know, SBMPTN has very limited quota. It maximizes 40% or it can be less than 40% if the students who received by SNMPTN more than 60%. In other case, this is really unfair especially for the students who are low in economical status. They, who usually have a chance in joining the SNMPTN written test, now are hopeless because it is limited to those who only have a high achievement. It is also hard for them to enroll through independent path due to the high cost.
Second, the fraudulence of the test is higher than the written one because schools or teachers can modify their students’ grade to the best in order to make their students pass the selection. Actually, there is a regulation to prevent this case. Directorate General of Higher Education (Higher Education) Kemendikbud, Djoko Santoso said that there are high consequences on this new system of SNMPTN 2013, which the schools prohibited manipulating the students’ score. The risk for this case the school would not allowed joining SNMPTN for three years (JPNN.com, 2013). In the other hand, Suharto said that "Could have been that students' parents and teachers manipulate to let the report marks to be excellent since the selection is merely based on report marks." He also said that in 2013, SBMPTN path is possibly its quality will be more reliable since they are examined in national standard (Suharto, 2013 at Prasetya Online).” Even though the government and colleges have stated about the punishment and regulation for the school who try to manipulate the students’ data, but sometimes the rule loses by the brain. There are many possibilities and tricks to use a smart strategic for the school in manipulating data.
On the other side, the deletion of the written test of SNMPTN may have a good impact to the students which are now sitting in the first grade. This system gives them chance to prepare themselves from the very first. They would be more serious in studying. They would work hard to get good score and achievements in order to get the favorite college in the future. This system is really helping for them. However it is still unwise to ignore the second and third grade students. If the government really wants to change the system, they can announce it from 2012 but the implementation should not be conducted in this year. Instead they can implement it on 2014 in order to give fairness the second and third grade students in joining the SNMPTN.
Concluding all these facts, we think that the government should have revived the written test in SNMPTN 2013 and 2014. There is much unfairness in getting chance for the students. It also does not decrease the fraudulence factor from the previous SNMPTN. A test should give a fair chance to all students in Indonesia, not only for those who already have high achievement, because every person develops in different stages and education is for all.

Resources:
jpnn.com. (2012, March). SNMPTN 2013, Hapus Jalur Ujian Tulis. Retrieved April Thursday, 2013, from jpnn.com Jaringan Berita Terluas di Indonesia: http://www.jpnn.com/read/2012/03/12/120316/SNMPTN-2013,-Hapus-Jalur-Ujian-Tulis
Prof. Akhmaloka, P. (2012, Nopember ). Informasi Umum SNMPTN 2013. Retrieved April 2013, from Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2013: http://www.snmptn.ac.id/informasi.html#pengantar

Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto, M. (2013, May). UB Admitted 7700 Students By the 2013 SNMPTN. Retrieved June Thursday, 2013, from Prasetya Online Diterbitkan oleh Humas UB: http://prasetya.ub.ac.id/berita/UB-Menerima-7700-Mahasiswa-dari-SNMPTN-2013-13325-en.html


created by Wira and Derry

Minggu, 02 Desember 2012

TUHAN DI HATI SAYA


Pertemuan Humanistic Studies 1 Senin kemarin merupakan pembukaan mata kuliah HS yang menakjubkan menurut saya. Pertemuan pertama setelah Ujian Tengah Semester dibuka dengan menghadirkan dosen tamu dari UI yaitu Ibu Saras Dewi. Sebuah hadiah yang besar buat saya sebagai pengagum lagu Lembayung Bali sejak SMA dulu, yang mana kini dapat bertatap muka dengan pelantunnya secara langsung, bahkan di ajar olehnya. Saya tidak menyangka ternyata Ibu Saras Dewi adalah orang yang hebat, seorang Dosen UI dan bahkan sudah berkeluarga. Pada kesempatan yang singkat tersebut, kami banyak belajar tentang hal yang dasar mengenai Filsafat dan Agama. Dengan gayanya yang santai dan sederhana, dia memberikan penjelasan seputar sejarah Agama dan hubungannya dengan Filsafat. Ilmu baru yang sangat bermanfaat bagi saya, saya pun mendengarkan dan berusaha memahami yang disampaikan. Ada beberapa yang dapat saya mengerti, namun ada juga yang belum saya mengerti. Ada satu hal yang benar-benar saya tangkap yaitu agama dan filsafat harus berjalan seiring, jadi dalam menjalankan ajaran agama kita tidak hanya sekedar ritual, tapi menggunakan akal dan logika kita.
Sepemahan saya berdasarkan perkuliahan kemarin, “Religion” berarti kepatuhan terhadap yang sakral dan ligare berati ikatan. Sedangkan definisi menurut saya pribadi, agama adalah sebuah keyakinan yang menghubungkan saya dengan Tuhan atau dzat yang menciptakan saya dan segala alam semesta seisinya ini. Hubungan itu sangat terselubung yang mana tak dapat dinilai oleh siapapun kecuali hati saya dan Allah SWT. Saya yakin adanya dzat yang menciptakan saya karena hati saya yang mempercayai akan adanya dzat yang lebih berkuasa dan mampu menciptakan kehidupan yang serba sempurna ini. Memang selama ini tidak ada definisi agama secara paten, namun pada dasarnya agama adalah sebuah keyakinan yang sakral yang mana dapat mengarahkan dan menyadarkan kita umat manusia untuk dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Segala sesuatu ada di dunia ini tidak mungkin bisa muncul dengan sendirinya, pasti ada Sang penciptanya. Saya meyakini Allah sebagai Tuhan saya yang mampu memberikan saya dan makhluk hidup yang lain kehidupan.
Motif-motif orang beragama yaitu; untuk memahami hidup yang didasarkan pada rasa keheranan terhadap hidup. Tentulah kita akan merasa heran betapa luar biasanya Dzat yang menciptakan kehidupan hingga berjalan dengan sempurnanya tanpa cacat sedikitpun. Subhanallah. Motif kedua orang beragama yaitu untuk menanggung kesengsaraan menjalani hidup, bahkan menebus dosa dengan menerima kesengsaraan demi menyatu dengan Tuhan. Kehidupan ini tidak akan selamanya berjalan mulus. Ada kalanya kita akan memenui beberapa kendala atau kesulitan, di saat seperti itulah orang akan membutuhkan Dzat yang lebih mampu melindunginya. Tiada yang mampu melindungi dan membantunya kecuali yang menciptakannya. Oleh karena itu, orang akan mempercayai adanya Tuhan sebagai tempat kita mengadu dan meminta bantuan, berusaha dan berserah diri pada-Nya. Sebaliknya, untuk itulah kita juga harus menjalankan kewajiban kita pada-Nya sebagai wujud kepatuhan dan rasa syukur kita atas segala nikmatnya. Motif ketiga adalah orang akan beragama karena agama sebagai sumber acuan nilai-nilai moral. Ajaran agama yang ada sebenarnya memiliki niatnya sama, yaitu akan mengajarkan kita untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang harus kita lakukan dan tidak layak kita lakukan. Semua ajaran agama akan mengajarkan umat manusia untuk menciptakan ketentraman dan kebaikan dalam hidup. Motif yang terakhir yaitu orang beragama untuk beribadah mencapai pembebasan atau surga atau kehidupan yang abadi.
Saya meyakini adanya Tuhan tidak perlu menyampaikan beribu alasan dan bukti apakah Tuhan ada atau tidak, tetapi bagaimana saya meyakini dan menjalaninya. Bagaimana saya menghubungkan diri saya dengan yang menciptakan saya dan bagaimana saya bersyukur pada yang menciptakan saya. Kehadiran Tuhan ada pada hati saya yang paling dalam, yang mana rasa cinta ini tak dapat diungkapkan ataupun diukur oleh manusia. Hanya Tuhanlah yang mampu mengetahui dan mengukurnya. Di saat saya melakukan kesalahan, hati saya akan merasakan. Detak jantung pun turut berubah disaat melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan ajarannya.

Jumat, 09 November 2012

Multikulturalisme dan Hak Minoritas Indonesia

           Multikulturalisme adalah sebuah cara pandang atau perspektif yang mana semua orang berhak memiliki kebebasan untuk memilih. Seseorang akan dapat rasa saling menghargai dan memahami orang lain atau perbedaan yang ada di sekitarnya karena adanya multikulturalisme. Multikulturalisme pertama kali muncul di masyarakat Barat yaitu setelah terjadinya perdebatan atau perbedaan pandangan antara paham liberalisme dan komunitarianisme. Kemudian, pada artikel yang saya baca dijelaskan pula bahwa terdapat tiga fase dalam evolusi debat tentang hak minoritas, hal ini terdapat dalam “Politics in the vernacular”, yaitu; fase sebelum tahun 1989, fase setelah tahun 1989 dan fase dalam konteks nation-building (upaya mempromosikan integrasi ke dalam sebuah societal culture).
Terdapat 3 teoritis yang melatarbelakangi munculnya multikulturalisme berdasarkan tiga fase di atas, antara lain:
1.    Liberalisme dan komunitarianisme
2.    Liberalisme tentang minoritas (kewarganegaraan multikultural)
3.    Integrasi masyarakat / ‘societal culture’

           Menurut saya pribadi, untuk saat ini justru yang harus dipikirkan adalah mengenai efek dari adanya multikulturalisme. Setelah muncul multikulkturalisme tentu saja tidak akan cukup berhenti sampai di sini, karena kita harus memikirkan pada akhirnya prbedaan itu harus disatukan secara paksa atau dengan cara lain. Harus menggunakan dasar asimilasi, segregasi atau integrasi kah? Itulah sebenarnya yang menurut saya lebih penting saat ini.
•    Asimilasi adalah peleburan, yang mana semua dileburkan atau sepenuhnya dileburkan. Asimilasi yang sangat menonjol adalah terjadi pada masa Uni Soviet. Tidak boleh ada perbedaan.
•    Segregasi atau separasi adalah pemisahan.
Contoh: penempatan suku tertentu pada tempat tertentu dan dikelompokkan di suatu tempat atau disatukan.
•    Integrasi adalah penyatuan.
Contoh: seseorang bebas memilih tetapi tetap satu yaitu sebagai warga negara Indonesia. Negara menetapkan nilai-nilai apa yang harus ada. Jadi, yang akan dileburkan tidak semua, melainkan sebagian atau yang perlu dileburkan saja dan sebagian yang sekiranya tidak perlu dileburkan tidak akan dileburkan.

            Liberal adalah suatu sistem politik yang menghargai adanya kebebasan (bebas). Kemudian, liberalisme adalah suatu pandangan yang mana setiap individu diberi kebebasan yang sebebas-bebasnya untuk memilih sesuai keinginannya sendiri. Paham ini muncul setelah terjadinya revolusi Perancis. Di Perancis sempat terjadi peraturan yang melarang penggunaan jilbab, terutama di tempat-tempat publik, contohnya di sekolah-sekolah negeri. Komunitarianisme adalah suatu paham atau pandangan  yang menyatakan bahwa kebebasan berdasarkan pada identitas kelompoknya. Sedangkan komunis adalah suatu sistem politik yang menyeragamkan.

Problematik  multikulturalisme:
-    Kuatnya politik identitas agama dan etnis yang menimbulkan radikalisme, ekstrimisme dan terorisme.
-    Lemahnya otoritas negara pusat dan daerah, yaitu lemahnya penegakkan hukum.
-    Tidak adanya masyarakat sipil demokratis.
-    Melahirkan segregasi, yaitu masing-masing  kelompok identitas hidup terpisah dalam kotak-kotak tertentu yang berbeda-beda.

Tiga kriteria masyarakat sipil:
-    Rasional
-    Sekuler
-    Demokratis

Kaum minoritas pun juga memiliki beberapa problematik, di antaranya:
-     Asumsi esensialis tentang kelompok minoritas.
Kelompok minoritas adalah kelompok yang di anggap paling sedikit jumlahnya, yang berbeda dari masyarakat pada umumnya di lingkungan tempat tinggalnya dan selalu dihubungkan dengan kekuatan yang lemah.
-    Kecenderungan preservasionis yaitu pemerintah dan NOGs [Non-Govermental Organizations]. Preservasionis adalah sikap yang dilakukan untuk menjaga identitas kelompok agar tidak terjadinya kepunahan.
-    Minoritas dalam minoritas.
Terdapat beberapa ketegangan dalam politik multikultural, antara lain:
-    Antara politik redistribusi (pemerataan atau bagaimana politik itu membagi kekuasaan) dan politik pengakuan.
-    Antara diversity dan unity.
-    Antara lokalitas, nasionalitas dan globalitas.

             Setelah mengikuti “Guest Lecturer” yang dibawakan oleh Bapak Amin Mudzakir kemarin, saya banyak mendapat pengetahuan yang lebih luas mengenai keberagaman yang ada di masyarakat, multikulturalisme dan hak kaum minoritas. Ternyata banyak sekali konflik dan kasus yang terjadi selama ini atas dasar perbedaan. Mata kuliah ini tentu membuka hati saya untuk semakin menyadari bahwa perbedaan itu akan selalu muncul di lingkungan sekitar kita. Kalau tidak kita sikapi dengan  hati nurani yang sadar dan menghargai tentu akan banyak terjadi pertentangan maupun perdebatan dengan orang lain. Tidak perlu melihat jauh, contoh saja teman satu kos atau kontrakan, pasti akan banyak perbedaan yang terjadi. Jika kita tidak memahami dan menghargai hal tersebut, tentu kita tidak akan rukun dan tidak akan dapat hidup bersama. Itulah pentingnya multikulturalisme dalam diri dan masyarakat Indonesia yang memiliki adat, budaya, suku dan agama yang sangat beragama. Multikulturalisme merupakan salah satu kunci untuk mencapai suatu perdamaian.

Selasa, 20 Maret 2012

Hadirmu

By: Suwirawati N. A.

Di ufuk timur tergambar sosok yang membawa kedamaian
Sembari menguntai senyum ketulusan
Melangkah dengan pasti
Tanpa ragu di hati

Gambaran itu semakin mendekat
Terasa semakin dekat tuk merengkuhku
Terpancar aura lembut
 Bertabur kasih di hatimu

Elakan tuk menghindar tak membuatmu pasrah
Sesekali aku pun lengah
Aku tertegun di tengah kehampaan
Tak mengerti makna kehadiran

Dengan yakin terus menggapaiku
Hempasan ombak tak mampu menggoyahkanmu
Kau mempersembahkan makna kesetiaan
Berhiaskan  ketulusan

Kau tawarkan kebahagiaan
Kau tawarkan untaian ketulusan
Kau tawarkan kesetiaan
Kau kenalkan makna kesungguhan
Tuk merengkuh bahtera kedamaian

Rabu, 25 Januari 2012

IN MY MIND

          Kadang aku merasa hidup ini sepi, kecil dan sangat sempit, namun kadang begitu ramai dan sangat luas. Kadang pula aku merasa hidup ini ramah, indah dan sangat indah. Tapi ada saatnya hidup ini begitu kejam, kelam dan kelabu. Sesungguhnya ada apa dibalik semua itu? Dari situ aku mencoba berpikir bahwa hidup itu pilihan bagi yang menjalani, semua yang kita hadapi itu terjadi karena pilihan kita sendiri. Apapun suasana yang kita rasakan dan kita hadapi adalah hasil dari pemikiran, yang kemudian berkembang menjadi pilihan kita. Kita hidup untuk merasakan nikmatnya perkembangan. Semua berawal dari ketidaktahuan menjadi tahu dan bahkan menjadi sosok yang ingin dianggap Maha tahu melalui sebuah proses yang luar biasa, dengan begitu tumbuh keinginan untuk menguasai dunia. Namun, apakah itu yang sebenarnya ingin kita capai? Bukan!
        Alangkah indah dan tentramnya kehidupan kita jika diselimuti rasa cinta damai dan saling berbagi, berbagi bukan berarti selalu dengan materi, tetapi ada hal yang paling berarti di atas semua itu, yaitu cinta, kasih dan sayang. Senyuman tulus terurai disepanjang perjalanan hidup kita, disetiap hembus nafas kita selalu tergambar suasana sejuk akan ketulusan hati. Tak perlu berpikir muluk, namun pikiran kita selalu mengalir, mengalun lembut selayaknya lantunan melodi yang menghanyutkan jiwa. Membuka mata hati kita untuk menikati perjalanan hidup dengan rasa cinta, kasih dan sayang.
Keinginan berpikir tinggi itu wajar bagi makhluk hidup yang namanya manusia, tapi berpikir tinggi dengan dasar cinta, kasih dan sayang itulah yang ingin sekali saya rasakan. Walaupun itu tak mudah tapi tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup. BISA! Kata itu adalah kunci kita meraih apa yang kita rencanakan. Tetapi tidak lepas dari qodar, manusia hanya bisa berencana dan berusaha menjalankan yang kita rencanakan, untuk hasil Allah-lah yang Maha Mengetahui yang terbaik buat hamba-Nya.
         Begitu pula separuh perjalanan yang saya rasakan, walau saya merasa ini baru mulai dan awal saya untuk belajar berdiri, mewujudkan damai dihati. Berpikir tinggi atas dasar rasa cinta, kasih dan sayang. Itulah yang ingin sekali saya rengkuh. Keinginan tinggi memang harus ada dan tertanam dalam diri kita, tapi yang perlu saya luruskan adalah dasar untuk membangunnya. Kebanyakan orang berpikir tinggi menjadi sebuah obsesi yang tinggi pula.
Dari saya berusia balita hingga usia remaja perjalanan hidupku begitu lancar dan indah, seolah apa yang telah saya raih itu begitu memuaskan bagiku pribadi dan orang disekelilingku. Itu merupakan hasil dari berpikir tinggiku, akan tetapi dikala itu saya belum berpikir dasar dalam diri saya, semua mengalir begitu saja dengan mulusnya. Tanpa saya sadari saya berpikir, sebenarnya ada dasar yang saya alami dalam proses perjalananku. Dan anehnya usaha yang saya keluarkan itu tak bisa saya ingat, seberat apakah untuk meraihnya saya sama sekali tak mengingatnya dengan baik, seolah berjalan dengan sendirinya. Ketika menginjak ambang pintu keluar remaja begitu banyak kerikil-kerikil yang menghiasi perjalananku. Untuk meraih sesuatu yang kita impikan ternyata membutuhkan pengorbanan dan perjuangan. Dari situlah saya mulai berpikir lebih sedikit meningkat. Yaitu mengenai perjuangan dan hasil. Kemudian meningkat lagi yaitu kepribadian kita turut menentukan hasil. Dan kini barulah terkonsep akan dasar yang ingin sekali saya bangun dan pikirkan, yaitu kesuksesan yang dibangun atas dasar cinta, kasih dan sayang, khususnya terhadap semua dan sesama. Saya merasa itu akan menjadi dasar dari sebuah kesuksesanku.
        Saya berusaha menjalani hidup ini dengan penuh kelembutan, penuh cinta, kasih dan sayang. Karena hati saya berkata bahwa kelembutan diriku akan menabur benih-benih yang menyejukkan kalbu bagi lingkungan sekitar. Walau saya seperti manusia pada umumnya yang terkadang mengalami sebuah perbedaan, pertentangan, melakukan sebuah kekhilafan dan adakalanya terbawa arus pergaulan ke arah yang berlawanan dengan kata hati dan prinsip saya. Tapi sebisa mungkin saya akan belajar dan terus belajar untuk meredam dan mengontrol diri saya. Termasuk berusaha untuk menahan emosi. Belajar untuk tersenyum pada kesalahan dan pertentangan maupun perbedaan yang ada. Dengan memposisikan kita pada posisi orang lain. Sesungguhnya Allah pun telah menciptakan kita dalam posisi yang jauh dari kata sempurna, tidak ada manusia yang sempurna. Oleh sebab itu, saya pun merasa bahwa saya juga tak akan pernah luput dari kesalahan. Coba renungkan, disaat kita berada pada pihak yang bersalah tentunya kita akan selalu berharap untuk diterima dan dimaafkan. Dari situlah saya berpikir bahwa mereka yang berada pada pihak bersalah tentunya akan merasakan hal yang demikian pula. Dengan banyak memberi maaf insyaallah Allah dan orang di sekitar kitapun akan memberikan maafnya ketika kita melakukan hal yang khilaf. "Tersenyumlah, karena dunia akan turut tersenyum olehmu"
           Kembali membahas tentang sebuah impian. Kita wajib bermimpi tapi adakalanya mimpi kita tak sesuai dengan ketetapan Allah. Saat impian kita tak terwujud, di situlah bukti bahwa Allah sangat peduli pada hambaNya. Allah menunjukkan jalan yang lebih baik buat kita, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas segalanya. Begitupun saya, saya mempunyai banyak angan-angan yang ternyata belum sesuai dengan saya, "sebagai contoh dalam memilih kuliah, yang awalnya saya berharap mendapat beasiswa dipendidikan akuntansi ternyata saya dapatnya dijurusan pendidikan Bahasa Inggris". Dari situ saya berpikir bahwa Allah Maha Tahu yang lebih baik buat kita, dan yang baik itu tentunya tidak mudah. Untuk mendapat yang terbaik membutuhkan usaha yang terbaik pula. Angan yang selalu saya bayangkan yaitu ingin mendidik putra-putra bangsa harus saya perjuangkan, walau harus berusaha meninggalkan zona nyaman saya. Begitu banyak hal yang ada dalam pikiran saya, namun ternyata saya berada pada pijakkan pertama, yaitu pendidik. Sebuah harapan yang telah tertanam dalam kalbu sejak saya masih berada di bangku SD. Hingga SMA harapan itu tak pernah pupus, walau terkadang terlintas anggan yang lain. Ibaratkan disaat kita melihat sebuah sinetron, begitu banyak iklan yang mengganggu keasyikkan kita. Angan kita juga demikian, begitu banyak hal-hal lain yang terlintas menghiasi pikiran kita. Tapi dari banyaknya angan tersebut tentunya ada salah satu angan yang terbaik dan sesuai buat kita. Walau kita belum tahu pasti berhasil atau tidak yang jelas kita punya hak untuk berhasil dan memilih jalan hidup kita masing-masing. Selain itu kita juga memiliki kewajiban untuk merealisasikan apa yang kita angankan. Untuk itu bagi yang mengalami hal sama dengan saya, yaitu sedang menjalani perjalanan yang sudah tahu kita keberatan, janganlah terus-terusan Anda berusaha melarikan diri, mungkin Allah sedang menyiapkan kesuksesan kita dibalik rasa berat tersebut. Mulailah belajar mencintai zona tidak nyaman Anda. Dan berpikirlah solusi untuk menghadapi ketidaknyamanan maupun beratnya jalan hidup yang kita jalani. Isilah hari-hari dengan rasa cinta, kasih dan sayang terhadap siapapun dan apapun yang ada, semoga Allah memberkahi kalian atas cinta, kasih dan sayang yang telah kalian curahkan.

 
Salam Senyum Dariku ^_^

"Tersenyumlah, karena dunia akan turut tersenyum olehmu"  

Minggu, 22 Januari 2012

Puisi

PENANTIAN
Suwirawati N. A.

by Suwirawati N.A

Lantuan nada cinta mengalun lembut
Terdengar syahdu saat rindu semakin menggebu di dalam kalbu
Diri ini kian larut dalam kehampaan
Kelam dalam penantian yang tak kunjung pupus
Hinggap ke lembah naluri yang hampir mati
Terhimpit dalam keluhnya kepedihan yang kurasa

Rangkain kata tersusun penuh makna
Mewakili ketidakberdayaan diri ini
Aku tertegun saat kau berada dihadapanku
Seolah jantung ini tak mampu lagi mengendalikan aliran darahku
Darah ini mengalir dengan derasnya
Diri ini serasa bagai tersengat aliran listrik dengan tegangan tinggi
Mulut ini tak kuasa bergerak tuk menyapa
Hanya seuntai senyum yang dapat mewakili
Mampukah jiwa ini merasuk ke dalam dua hati
Tuk menggapai butir mutiara cinta
yang menjanjikan kata setia

Semangat Untuk Negeriku

by Wira

Ketika sang senja datang menjemput
Aku termenung terbawa dalam lamunan
Dalam hati terlintas sebuah tanya
Siapakah penyelamat bangsa kelak?
Siapakah sinar bangsa kelak?
Jawabnya ada dalam hati kita
Kita terlahir untuk memikul sejuta harapan
Kita adalah kekuatan bangsa
Yang akan memancarkan sinar terdahsyat bagi negeri kita Indonesia

Lamunan nasib terukir dalam hati
Terselib sebuah kemarahan alam
Hingga jutaan nyawa tercecer bak sampah busuk
Rintihan tangis terdengar ngilu bagaikan lagu kebangsaan
Terlihat sisi kelam dalam kehidupan
Jiwa tercipta tanpa arti

Tidak...
Kehidupan ini bagai panggung sandiwara
Tak dapat ditebak apa yang akan terjadi dihari esok
Kita tak tahu ke mana akan dibawanya pergi

Tapi kita bisa
Dimulai dari semangat kita bangsa tersenyum
Kobarkan bara api, berjuang perangi kegelapan
Jayalah Indonesiaku!